Manajemen Proyek bisa
didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan dan
pengendalian dari suatu proyek oleh para anggota nya dengan memanfaatkan Sumber
Daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan
adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai tugas, wewenang,dan
tanggung jawab dari pihak yang terlibat dalam proyek. Baik secara langsung
maupun tidak langsung.
·
Communication Project Management
Manajemen
Komunikasi proyek adalah kompetensi yang harus dimiliki manajer proyek dengan
tujuan utama adalah agar adanya jaminan bahwa semua informasi mengenai proyek
akan sampai tepat pada waktunya, dibuat dengan tepat, dikumpulkan, dibagikan,
disimpan dan diatur dengan tepat pula.
- Perencanaan Komunikasi
Mendefinisikan
kebutuhan komunikasi dan informasi di antara stakeholder sebuah proyek
- Distribusi Informasi
Proses
yang dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan informasi pada waktu yang
tepat bagi setiap stakeholder.
- Pelaporan Kerja
Proses
mengumpulkan dan menyebarkan informasi kinerja proyek, termasuk di dalamnya
status
reports, progress measurements, dan peramalan
- Mengelola Stakeholder
Proses mengelola komunikasi untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan stakeholder dan
penyelesaian isu-isu yang terjadi
RENCANA
MENEJEMEN KOMUNIKASI
Informasi
yang terkandung dalam Rencana Manajemen Komunikasi (Communication Management
Plan ), antara
lain :
·
Kebutuhan
komunikasi stakeholder
·
Informasi
yang akan di komunikasikan, termasuk formatnya, isinya dan level detailnya
·
Orang
yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang di maksud
·
Orang
yang harus menerima informasi yang di maksud
·
Frekuensi/jadwal
untuk memberikan informasi
·
Metode
untuk mendapatkan informasi, spt memo, email, telpon, dll
·
Metode
untuk memperbaharui rencana menejemen komunikasi sejalan dengan kemajuan dan
pembangunan proyek
·
Metode
untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat di selesaikan di level bawah
·
Daftar
istilah/terminologi
·
Peta Kendali
(Control Chart)
Yakni metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau
penyimpangan dari mutu (kualitas) hasil produksi yang diinginkan.
Dengan Peta kendali :
·
Dapat
dibuat batas-batas di mana hasil produksi menyimpang dari ketentuan
·
Dapat
diawasi dengan mudah apakah proses dalam kondisi stabil atau tidak
·
Bila
terjadi banyak variasi atau penyimpangan suatu produk dapat segera menentukan
keputusan apa yang harus di ambil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar